Praktikum
biologi Dasar
“Mengenal
Ekosistem”
Indah
Suciati
130210103051
Program
Studi Pendidikan Biologi
Jurusan
Pendidikan MIPA
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Jember
2013
I.
Judul
Mengenal Ekosistem
II.
Tujuan
Untuk mengenal
komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan kedudukannya dalam
ekosistem.
III.
Dasar Teori
Organisasi kehidupan dalam biologi dimulai dari yang kecil
dan sederhana sampai yang besar dan kompleks. Urutannya adalah sel, jaringan,
organ, sistem organ, organisme. Sementara itu jika kita lihat satuan organisasi
dalam ekosistem maka urutannya adalah individu, populasi, komunitas, ekosistem
dan biosfer. Individu merupakan satuan fungsional dan struktural
terkecil dalam ekosistem. Individu adalah satu makhluk hidup tunggal. Populasi
merupakan sekelompok individu dari spesies makhluk hidup sejenis yang
menempati suatu kawasan tertentu.dalam definisi tersebut yang sering
dipermasahkan adalah istilah spesies. Sebenarnya ada berbagai macam definisi
untuk spesies. Spesies dapat diartikan jenis individu yang memiliki struktur
fisiologi yang sama. Komunitas merupakan kumpulan bermacam-macam
populasi yang saling berinteraksi dan menempati kawasan tertentu. Di dalam
komunitas terjadi interaksi di antara organisme-organisme yang membentuk
komunitas baru. Ekosistem merupakan kesatuan komunitas dengan lingkungan
hidupnya yang membentuk hubungan timbal balik yang meliputi semua komponen
biotik dan abiotik. Biosfer merupakan kesatuan berbagai macam ekosistem,
meliputi semua organisme dan lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya
sistem pendayagunaan energi dan daur ulang materi (Lakitan,1994:75)
Lingkungan bumi sangat beragam dalam waktu dan
ruang.Iklim dan khuluk tanah menentukan jenis komunitas bumi. Jika Faktor-fakrot
khusus dalam lingkungan menentukan jenis-jenis mahluk-mahluk yang dapat hidup
di bumi,maka mungkin untuk mengukur sifat fisik lingkungan dari organisme yang
ada (Ewusie, 1990: 51).
Pengukuran Faktor Abiotik
Organisme dalam
suatu lingkungan bertautan erat sekali dengan sekelilingnya,sehingga mereka
membentuk bagian dari lingkungannya sendiri. Akan jelas pada pengamatan biasa bahwa
tumbuhan dan hewan sangat dipengaruhi oleh faktor luar seperti iklim dan substrat. Interaksi ini
bolak balik karena lingkungan diubah oleh aktifitas biota yang menunjang. Pengaruh
lingkungan pengatur
terhadap komunitas hidup yang menunjang adalah hasil aksi yang tidak bergantung
dan saling terkait dari unsure hidup yang beragam dalam ruang dan
waktu.Interaksi suatu organisma dan lingkungan menentukan ukuran populasi dan
penyebaran. Faktor-faktor ini mungkin tidak seragam pentingnya terhadap semua
organisme dalam lingkungan atau bahkan sepanjang hidup organisme.Suatu factor
mungkin kritis hanya dalam sebagian lingkaran hidup. Akibat tidak adanya suatu
factor pada organisme sama pentingya dengan akibat adanya semua faktor. Faktor-faktor
lingkungan mengendalikan laju berfungsi sebagai proses hidup dalam suatu
organisme. Setiap proses mempunyai batas atas dan bawah tolerasi untuk masing-masing
factor lingkungan. Sekarang kebutuhan untuk mengukur berbagai faktor yang
beropresari pada suatu daerah adalah jelas (Michael, 1990 : 79-80).
Faktor yang
akan dipertimbangkan disini adalah faktor-faktor udara,tanah,organisme lain dan beberapa faktoe
stabil yang mempengaruhi ekosistem. Faktor-faktor lain adalah kemiringan
tanah,arah hadapan,ketinggian, lintang, petak, dan pH. Ini mempengaruhi tanaman
dan tumbuhan secara tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap factor tanah
dan udara.Tanah dan udara sebagai kesatuan diketahui sebagai factor abiotik.
Komponen hidup suatu daerah biasanya diketahui sebagai factor-faktor lingkungan
tersebut.
Faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi keadaan suatu ekosoistem yang akan ditinjau adalah
faktor alam dan biologis yang secara normal bekerja dalam ekosistem daratan. Faktor Iklim mencangkup curah hujan, suhu, kelembapan atmosfer, angin
,cahaya dan kesetimbangan energi. Faktor fisiologi dan tanah mencangkup
topografi, faktor tanah dan lapis-lapis geologi. Sedangkan faktor
biologi mencangkup tumbuhan hijau dan persaingan, interaksi antar spesies,
hewan dan manusia (Kimball, 1999:133).
Sejauh yang
berkenaan dengan struktur ekosistem yang khas mempunyai tiga komponen biologi
yaitu produsen (jasad autotrof) atau tumbuhan hijau yang mampu menambat energi
cahaya, Hewan (jasad heterotrof)atau konsumen makro yang menggunakan bahan
organic dan pengurai yang terdiri dari jasad renik yang menguraikan bahan
organik dan
membebaskan zat hara terlarut.
Tingkat makanan
Cara bermanfaat untuk mampelajari saling keterkaitan fungsi
komponen ekosistem adalah mempelajari cara hidup atau dasar untuk mendapatkan
makanan,atau tingkat makanan pada semua jasad yang ditemukan di
ekosistem.Pendekatan ini juga memungkinkan kita untuk membandingkan berbagai
jenis ekosistem yang beberapa diantaranya tidak mempunyai tingkat makanan
(Ramli, 1989: 45).
Produsen
Produsen dalam
ekosistem adalah jasad yang diberikan makanan diri sendiri atau bersifat
autotrof.Pada dasarnya jades ini terdiri dari tumbuh-tumbuhan hijau (Ewusie, 1990 : 57).
Konsumen
Selain tumbuhan hijau dan baktiri kemosintetik,semua jasad
lain yang bukan jenis pengurai marupakan konsumen atau jasad
heterotrof.Biasanya makanan diperoleh dari individu lain.Konsumen
dikelompokkkan menjadi babarapa tingkatan yaitu:
1.Konsumen Primer
Golongan ini terutama terdiri dari pamakan tumbuhan
(herbivore) yang dalam beberapahal kiranya juga mencakup manusia sendiri.Di
antara pamakan tumbuhan yang khas adalah domba,kambing,tupai,belalang,jentik nyamuk
dan sebagainya (Kimball, 1999: 135).
2.Konsumen Sekunder
Golongan ini mencakup semua mahluk pemakan daging
(karnivora),termasuk beberapa jenis tumbuhan pemakan serangga dan termasuk juga
manusia.Contoh khas karnivora adalah singa,elang, buirung pakakak.KArnivora
besar seperti misalnya burung elang yang selanjutnya memakan karnivora yang
lebih kecil seperti ular atau kodok,sering disebut juga karnifora puncak
(Kimball, 1999: 134).
Pengurai/Dekomposer
Pengurai ini merupakan tingkat makanan utama yang terakhir
dalam ekosistem.Kelompok ini terutama terdiri dari jasad renik tanah seperti
bakteri dan jamur Waupun juga mencakup cacing tanah, rayap, tungau, kumbang dan
annthrophoda lainnya. Dalam
ekosistem kita juga mengenal interaksi antar species di dalam ekosistem
tersebut.Interaksi antar species ini akan mempengaruhi sifat-sifat dari
masing-masing populasi yang berinteraksi.Pengaruh-pengaruh yang mungkin
terdapat dalam saling interaksi itu adalah:
1. Netralisme: Dalam
interaksi ini kedua populasi tidak saling berpengaruh dengan adanya interaksi
itu.
2. Kompetisi : Persaingan ini
saling berpengaruh dengan adanya interaksi itu. Yaitu dengan pesaingan dalam
memperoleh makanan untuk kehidupan.Dikarnakan sumber makanan yang sama untuk
beberapa jenis species atau beberapa individu.
3. Protokoperasi : Interaksi
dengan pengaruh positip bagi kedua belah pihak tetapi tidak merupakan syarat
bagi sebuah pertumbuhan dan kelangsungan hidup bagi salah satu populasi yang
berinteraksi.
4. Mutualisme : Interaksi
dengan pengaruh positip bagi kedua belah pihak tetapi merupakan syarat bagi
sebuah pertumbuhan dan kelangsungan hidup bagi salah satu populasi yang
berinteraksi.
5. Komensalisme : Bila hanya
satu populasi saja yang memperoleh nilai positip. Sedangkan populasi yang lain
tidak berpengaruh apa-apa.
6. Amensalisme : Salah satu
populasi bersifat amensal mendapat hambatan sedang populasi yang lain tidak
dapat pengaruh apa-apa dari interaksi itu.
7. Predasi : Salah satu
proses memangsa populasi lainnya.Organisme yang memakan dan membunuh organisme
lain untuk makanannya.
8. Parasitisme : Hubungan ini
menguntungkan satu populasi namun merugikan bagi populasi lainnya.(Ramli,1989: 58-62).
IV.
Alat dan
Bahan
4.1 Alat
a. Pipa
panjang
b. Alat
tulis
4.2 Bahan
Ekosistem daratan
(daerah sekitar kampus)
V.
Menentukan
ekosistem daratan yang akan diamati
|
Menentukan
daerah pengamatan dengan membuat kuadran 1x1 m2 pada daerah
pengamatan
|
Menentukan
berdasarkan kelengkapan komponen yang teramati dalam ekosistem tersebut
|
Membuat
diagram yang menghubungkan komponen-komponen dalam ekosistem tersebut dan
daur energi yang ada di dalamnya
|
Melakukan
inventarisasi mengenai komponen abiotik dan biotiknya yang ada di dalamnya
|
VI.
Hasil Pengamatan
Jenis komponen abiotik
Abiotik Prosentase
a. Tanah
b. Batu=
2 Batu=
10,53 %
c. Kantong
plastik= 1 kantong
plastik= 9,45 %
d. Daun
kering Daun
kering
e. Biji
mahoni = 5 Biji
mahoni = 15,79 %
f. Sinar
matahari
|
Komponen biotik
Biotik Prosentase
Tumbuhan :
a.
Rumput teki = 18 Rumput
teki=10,09%
b. Tapak
liman = 12 Tapak
liman=6,79%
c.
Putri malu=1 putri
malu = 3,11%
d. Rumput A=22 Rumput
A= 12,33%
e.
Rumput B =4 Rumput
B= 2,24%
Hewan :
a.
Serangga =1 Serangga=
0,48%
b. Semut
kecil =25 ekor semut
kecil = 14,02%
c.
Cacing = 1 ekor cacing
= 0,56 %
d. Lalat
=1 ekor Lalat=
0,56%
e.
Nyamuk= 2 ekor Nyamuk=
1,12%
f.
Semut hitam besar= 15 ekor Semut hitam besar=8,4%
|
VII.
Pembahasan
Dalam praktikum
kali ini tentang ekosistem. Tepatnya ekosistem darat disekitar kampus. Dalam
ekosistem pasti ada komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik meliputi (tumbuhan)
meliputi rumput teki, tapak liman, lumut daun, tumbuhan mahoni, rumput A , rumput
B, putri malu, biotik (hewan) meliputi semut kecil, semut besar, jangkrik kecil,
nyamuk, lalat buah, cacing Sedangkan komponen abiotik meliputi batu, kantong
plastik, tanah biji mahoni, sinar matahari dan daun kering.
Komponen biotik
Biotik (bahasa
Inggris: biotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam
lingkungan. Komponen biotik meliputi semua faktor hidup yaitu: kelompok
organisme
produsen, konsumen dan pengurai.
Ciri faktor biotik, yaitu :
1) Bernapas.
2) Tumbuh.
3) Berkembang biak.
4) Iritabilita.
5) Makan dan minum.
6)
Melakukan ekskresi.
7) Beradaptasi dengan lingkunagnnya.
Faktor biotik adalah faktor hidup yang
meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan,hewan maupun manusia. Dalam
ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen,
dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi
tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut
dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu
sistemyang menunjukkan
kesatuan.
Adapun komponen
biotik yang diamati dalam praktikum kali ini adalah:
a. Rumput Teki (Cyperus
rotundus L.)
Rumput teki
merupakan tumbuhan monokotil yang termasuk dalam kelas tumbuhan biji terbuka.
Rumput teki memiliki biji tunggal dan memiliki satu lembar daun lembaga/
kotiledon yang berfungsi mencerna dan menghisap cadangan makanan yang tersimpen
dalam endosperm. Adapun klasifikasi rumput teki adalah:
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas :
Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus
rotundus L.
·
Akar
Akar Rumput
teki(Cyperus rotundus L.) merupakan sistem perakaran serabut, akar
rumput teki memiliki banyak percabangan dan akar rumput teki memiliki banyak
anak cabang akar, akar rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput
teki tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah.
·
Batang
Batang Rumput
teki(Cyperus rotundus L.) tumbuh tegak, berbentuk segitiga, berongga
kecil dan agak lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya 1-2 mm. membentuk
umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat membentuk tunas
baru, daun-daun terdapat di pangkal batang.
·
Daun
Daun Rumput
teki(Cyperus rotundus L.) berbangun daun garis, licin, tidak berambut,
warna permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan bawah hijau muda, mempunyai
parit yang membujur di bagian tengah, ujungnya agak runcing, lebih pendek dari
batang yang membawa bunga, lebarnya 2-6 mm.
·
Bunga
Bunga Rumput
teki(Cyperus rotundus L.) memiliki bulir longgar terbentuk di ujung
batang, braktea dua sampai empat, tidak rontok, panjangnya lebih kurangnsama
atau melebihi panjang perbungaan, bercabang utama tiga sampai Sembilan yang
menyebar, satu bulir berbunga sepuluh sampai empat puluh.
·
Buah
Buah Rumput
teki(Cyperus rotundus L.) berbentuk bulat telur berisi tiga, panjangnya
kurang lebih 1,5 mm, buah rumput teki memiliki warna coklat kehitam-hitaman.
Buah rumput teki tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan
merapat ke sumbu, buah rumput teki berbentuk bulat telur dan lepes.
·
Biji
Biji Rumput
teki(Cyperus rotundus L.) terdiri dari sepuluh sampai empat puluh
buliran yang tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke
sumbu, biji berbentuk bulat telur dan lepes, panjangnya kurang lebih 3 mm,
berwarna coklat kemerah-merahan, benang sari dan putik tersembul keluar.
2. tapak liman (Elephantopus scaber L.)
Klasifikasi tanaman tapak liman
adalah :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi :Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Elephantopus
Spesies : Elephantopus scaber L.
Super Divisi :Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Elephantopus
Spesies : Elephantopus scaber L.
Tapak liman
merupakan tanaman jenis rumput-rumputan yang tumbuh sepanjang tahun, berdiri
tegak, berdaun hijau-tua. Daun rendahan berkumpul membentuk karangan di dekat
akar-akar, dengan tangkai yang pendek; bentuknya panjang sampai bundar telur,
berbulu, bentuknya besar sekitar 4-35 x 2-7cm. Bunganya berwarna merah-ungu,
terbagi menjadi lima bagian. Batang tanaman herbal ini berbentuk seperti garpu,
daunnya berbaring di tanah, berseling bawah dan mengumpul seperti akar, daun
akarnya berbentuk sudip yang berada di pangkal seperti biji dan bergerigi,
serta jumlah daunnya termasuk sedikit. Bunga dari tanaman ini akan muncul ari
jantung daun, berwarna ungu dan dalam gerombolan seperti tukal, dan diliputi
oleh 3 lembar dan pelindung yang berbentuk seperti jantung. berbunga kaku.
3. tanaman lumut daun (Bryopsida
sp)
Klasifikasi tanaman lumut daun
adalah :
Kelas
: Mucsi
Regnum
: Plantae
Division
: Bryophyta
Ordo
: Bryoceales
Family
: Bryopceae
Genus
: Bryopsida
Species
: Bryopsida sp
Tanaman ini berwarna hijau dan memiliki
struktur tubuh yang sangat sederhana, rizoid melekat pada tempat tumbuhnya,
bentuk daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral dan kecil-kecil. Tumbuhan
ini mempunyai thalus seperti daun yang kecil-kecil sehingga sering disebut
lumut daun. Daunnya terdiri atas beberapa lapisan sel yang pada lapisan atasnya
mengandung banyak klorofil dan tersusun menurut panjang daun serta merupakan
jaringan asimilasi. Pada Musci, kapsul sporanya
memiliki kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang
berisi spora. Pada sporogonium muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan
asimilasi dan dibatasi oleh epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang
berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru
terbentuk. Di bawah kapsul spora terdapat mulut kulit. Susunan kapsul yang
telah masak sangat khusus. Hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah
sehingga spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul dapat terangkat
sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Perkembangan embrio lebih
cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga embrio bertambah panjang
dan menyebabkan robeknya dinding arkegonium. Bagian atas yang tetap
menyelubungi kapsul spora disebut kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung
pada pangkal seta yang disebut vaginula.
4. tanaman mahoni (Swietenia
mahagoni)
Klasifikasi
tumbuhan mahoni adalah:
Kingdom : Plantae
(tumbuhan)
Divisi :
Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus: Swietenia
Spesies : Swietenia
mahagoni
Morfologi tanaman mahoni
Mahoni termasuk tumbuhan tropis dari famili
Meliaceae . Tanaman ini merupakan
tanaman tahunan dengan tinggi ± 5-25 m, berakar tunggang, berbatang bulat,
percabangan banyak dan kayunya bergetah. Daunnya majemuk menyirip genap,
helaian daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya runcing, dan tulang
daunnya menyirip. Daun muda berwarna merah, setelah tua berwarna hijau.
Bunganya majemuk tersusun dalam karangan yang keluar dari ketiak daun. Buahnya
bulat telur, berlekuk lima, berwarna cokelat. Di dalam buah terdapat biji
berbentuk pipih dengan ujung agak tebal dan warnanya coklat kehitaman.
5. Rumput A
tumbuhan tegak dan merayap dengan akar-akar yang keluar dari
ruas-ruas batang. Letak daun berhadapan. bentuknya lonjong dan menyempit ke
arah pangkal. ujung daun tumpul dan bagian tepinya rata atau berlekuk. Akarnya
serabut. Tulang daun sejajar
6. Rumput B
Memiliki ciri-ciri
daunnya bulat oval, berwarna hijau tua, tulang sejajar, batang menjalar.
Sehingga saat dicabut tumbuhan ini menjadi panjang. Memiliki akar tunggang,
batang berbentu bulat.
7. Putri malu (Mimosa pudica)
Klasifikasi Putri Malu adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica
Morfologi tanaman putri malu
·
Daun
Daun putri malu atau sikejut berupa daun majemuk menyirip
ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun pada setiap sirip sekitar 5 - 26
pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing,
pangkal memundar, tepi rata. Jika diraba pada permukaan atas dan bawah daun
terasa licin, panjang 6 - 16 mm, lebar 1-3 mm. daun berwarna hijau, akan
tetapi pada tepi daun umumnya berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan
melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang
4-5,5 cm.
·
Batang
Batang tumbuhan putri malu berbeda dengan tumbuhan lainnya,
yaitu batang putri malu berbentuk bulat. Pada seluruh batangnya terdapat rambut
dan mempunyai duri yang menempel , batang tumbuhan putri malu dengan rambut
sikat yang mengarah secara miring kepermukaan tanah atau ke arah bawah.
·
Akar
Putri malu atau sikejut mempunyai akar pena yang sangat kuat
berbeda dengan akar-akar tanaman-tanaman lainnya, jika kita cabut langsung
terangkat seluruh akar-akar nya. Akan tetapi lain halnya dengan akar
tanaman putri malu, untuk mencabuti nya kita memerlukan suatu alat-alat yang
khusus agar semua akar-akar nya teracabut.
·
Bunga
Putri malu biasanya mempunyai bunga yang berbentuk bulat
seperti bola dan tidak mempunya mahkota atau kelopak bunga yang besar seperti
bunga-bunga yang lain. Akan tetapi kelopak bunga putri malu bentuknya sangat
kecil dan bergigi empat seperti selaput putih. Tabung mahkotanya juga berukuran
sangat kecil, bertajuk empat seperti selaput putih.
·
Buah
Buah putri malu berbentuk polong, pipih seperti garis dan
berukuran sangat kecil jika dibandingkan dengan buah-buah tumbuhan lainnya.
Komponen biotik
(hewan)
1. semut hitam (Lacius Fuliginosus)
Klasifikasi Semut Hitam :
Kingdom
: Hewan (animalia)
Divisi
: Holometabola (Metamorfosis sempurna)
Kelas
: Insecta (Serangga)
Ordo
: Hymenoptera (Lebah-lebah)
Famili
: Formicidae
Genus
: Lacius
Spesies
: Lacius Fuliginosus
Morfologi Semut Hitam :
Secara umum semut terdiri dari tiga bagian yaitu : kepala,
dada, dan perut. Kepala semut dilengkapi oleh sepasang antenna , sepasang
rahang, dan mata semut. Dada semut dilengkapi dengan tiga kaki tang kokoh dan
sepayang sayap untuk semut jantan. Sedangkan bagian ujung belakang perut
dilengkapi dengan sengat sebagai alat perlindungan diri.
2. jangkrik kecil (Gryllus sp)
Hewan yang termasuk
dalam ordo Orthoptera, termasuk
di dalamnya Gryllus sp (jangkrik)
adalah bersifat hemimetabola,
mulutnya tipe pengunyah, memiliki 2 pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan
seperti kertas dari kulit, yang disebut tegumina. Sayap belakang berupa membran
dan dilipat seperti kipas dan terletak di bawah sayap depan. hewan ini berwarna
hitam kecoklatan.
Klasifikasi
Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Orthoptera
Upaordo : Ensifera
Superfamily : Grylloidea
Family : Gryllidae
Genus : Gryllus
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Orthoptera
Upaordo : Ensifera
Superfamily : Grylloidea
Family : Gryllidae
Genus : Gryllus
Species : Gryllus sp
3. nyamuk (Culex pipiens)
Ukuran tubuh nyamuk berkisar
antara 2 mm-19 mm. Tubuh dapat dibedakan menjadi kepala, dada, perut. Kepala
agak membulat dilengkapi alat-alat tubuh: meliputi sepasang mata majemuk
(compound eyes) tapi tidak mempunyai ocelli sepasang antena dengan bulu-bulu.
Plumose untuk jatan berbulu lebat sedangkan pilose untuk betina karena berbulu
jarang. sepasang pulpus maxillaris (alat
untuk identifikasi jenis dan alat kelamin nyamuk). prebosis dilengkapi mulut
untuk menusuk dan menghisap cairan makanan atau darah mangsanya. Dada / thorax
terdiri 3 ruas atau segmen yang dilengkapi: bagian dorsal, thorax tertutup
scutum, bagian mesothorax terdapat sepasang sayap dengan venesi, warna dan
sisik yang khas sehingga dapat diidentifikasi. Pada bagian metahatorax terdapat
sepasang halter. Tiga pasang kaki pada tiap ruas. Pada batas methatorax dan
abdomen terdapat scutelum. Tubuh terdapat 10 segmen pada segmen ke 9 dan segmen
ke 10 dimodifikasi menjadi alat kelamin, 2 caudal cerci pada betina dan
hipopygium.sedangkan pada segmen 1-8 terdapat spirakel. Pada bagian dorsal
(punggung yang berfungsi lubang hawa), vena sayap tersebar keseluruh tubuh.
Klasifikasi nyamuk adalah:
Kingdom :Animalia
Divisi :Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo :Diptera
Famili : Culicidae
Genus :Culex
Spesies :Culex pipiens
4.
lalat buah (Drosophila
melanogaster)
Tubuh lalat buah terdiri atas kepala, dada, dan perut.
Kepalanya memiliki sepasang antena yang berfungsi sebagai indera pembau.
Mulutnya terdiri atas mandibula, maksila dan labium. Drosophila melanogaster memiliki warna
tubuh kuning kecokelatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.
Ukuran tubuh Drosophila melanogaster berkisar antara 3-5 mm. Sayap Drosophila
melanogaster cukup panjang dan transparan. Posisi sayapnya bermula dari
thorax. Urat tepi sayap (costal vein)nya memiliki dua bagian yang terinterupsi
dekat dengan tubuhnya. Sungut (arista)nya pada umumnya berbentuk bulu dan
memiliki 7-12 percabangan. Crossvein posterior umumnya berbentuk lurus, tidak
melengkung. Drosophila melanogaster memiliki mata majemuk berbentuk
bulat agak ellips dan berwarna merah. Hewan ini juga memiliki mata oceli pada
bagian atas kepalanya dengan ukuran relatif lebih kecil dibanding mata majemuk.
Thoraxnya berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen
lima dan bergaris hitam.
Klasifikasi Lalat Buah Berikut merupakan
klasifikasi dari Drosophila melanogaster
:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila melanogaster
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila melanogaster
5. Cacing tanah (Lumbricus rubellus)
Cacing tanah merupakan hewan tidak bertulang
belakang (Invertebrata) yang digolongkan ke dalam filum Annelida,
ordo Oligochaeta, dan kelas Chaetopoda yang hidup dalam tanah.
Penggolongan ini didasarkan pada bentuk morfologi karena tubuhnya tersusun atas
segmen-segmen yang berbentuk cincin (annulus), setiap segmen memiliki
beberapa pasang seta, yaitu struktur berbentuk rambut yang berguna untuk
memegang substrat dan bergerak.
Adapun klasifikasi cacing tanah adalah:
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Clitellata
Order : Haplotaxida
Family : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Species : Lumbricus rubellus
Phylum : Annelida
Class : Clitellata
Order : Haplotaxida
Family : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Species : Lumbricus rubellus
Morfologi
cacing tanah
Cacing
tanah bertubuh tanpa kerangka yang tersusun oleh segmen-segmen fraksi luar dan
fraksi dalam yang saling berhubungan secara integral, diselaputi oleh epidermis
berupa kutikula (kulit kaku) berpigmen tipis dan seta, kecuali pada dua segmen
pertama (bagian mulut), bersifat hemaphrodit (berkelamin ganda) dengan
peranti kelamin seadanya pada segmen-segmen tertentu. Apabila dewasa, bagian
epidermis pada posisi tertentu akan membengkak membentuk klitelium (tabung
peranakan atau rahim), tempat mengeluarkan kokon (selubung bulat) berisi
telur dan ova (bakal telur). Setelah kawin (kopulasi), telur akan
berkembang di dalamnya dan apabila menetas langsung serupa cacing dewasa. Tubuh
dibedakan atas bagian anterior dan posterior. Pada bagian
anteriornya terdapat mulut, prostomium dan beberapa segmen yang agak menebal
membentuk klitelium. Secara struktural, cacing tanah mempunyai rongga
besar coelomic yang mengandung coelomycetes (pembuluh-pembuluh
mikro), yang merupakan sistem vaskuler tertutup. Saluran makanan berupa tabung
anterior dan posterior, kotoran dikeluarkan lewat anus atau peranti khusus yang
disebut nephridia. Respirasi (pernapasan) terjadi melalui kutikuler
6.
semut kecil (Formica yessensis)
Adapun
klasifikasi semut kecil adalah:
Kingdom
: Animalia
Filum : Artropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Upaordo : Apokrita
Superfamili : Vespoidea
Famili : Formicidae
Filum : Artropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Upaordo : Apokrita
Superfamili : Vespoidea
Famili : Formicidae
Genus
: Formica
Spesies : Formica yessensis
Spesies : Formica yessensis
Adapun
morfologi dari semut kecil adalah:
a. kepala,
b. mesosoma/thorax
c.
metosoma/gaster.
Umumnya,
ruas mesosoma pertama atau dua ruas mesosoma depan (yang berhubungan dengan
toraks) lebih kecil dari pada yang lainnya sehingga tampak seperti pinggang.
Ruas mesosomka basal yang kecil ini disebut pedisel atau petiol, biasanya
mempunyai satu atau dua tonjolan yang disebut node, sedang ruas bagian
belakangnya disebut metasoma/gaster. Kepalanya terdapat sepasang mata majemuk,
sepasang antena yang membentuk siku (elbowed) dan kadang-kadang mempunyai
oseli. Memiliki sting (bagi betina) yang berfungsi sebagai alat sengat.
Sayapnya (bila ada) bening (membranus), dan sayap depan lebih luas dan panjang
dari pada sayap belakang.
Komponen
abiotik Merupakan semua bagian tidak hidup dari ekosistem. Peranan komponen
abiotik
untuk makhluk hidup adalah sebgai berikut,
·
Kemampuan
organisme untuk hidup dan berkembang biak bergantung
pada beberapa factor fisika dan kimia di lingkungannya.
·
Sebagai factor pembatas, faktor yang membatasi
kehidupan organisme.
Adapun komponen
abiotik yang diamati dalam praktikum adalah:
1. batu
Sebagai komponen abiotik, memang batu itu bukan sumber
produsen, yang menyediakan makanan bagi hewan. Tetapi batu-batu itu tidak kecil
perannya sebagai media dalam tumbuhnya beberapa jamur dan ganggang, yang
kemudian memancing berbagai jazad renik (microorganism), yang menjadi
bagian paling mendasar dalam sebuah ekosistem.
2. kantong plastik
Dalam ekosistem
kantong plastik tidak mendukung komponen biotik melainkkan sebuah sampah yang
susah untuk diuraikan.
3. tanah
Tanah berperan penting
bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, sebagai tempat tumbuh dan hidupnya tanaman,
melakukan aktivitas kehidupan, tempat berlindungnya hewan tertentu seperti
tikus dan serangga, serta sumber nutrisi bagi tanaman. Kondisi tanah ditentukan
oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau komposisi tanah yang
mempengaruhi kemampuan tanah terhadap penyerapan air, garam mineral dan nutrisi
yang sangat penting bagi tanaman.
-
Media untuk penanaman.
-
Habitat makhluk hidup didarat.
-
Media untuk penyerapan air atau sumber air tanah.
-
Sumber hara (zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan).
4. sinar matahari
Cahaya
matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena sinar matahari menentukan
suhu. Cahaya matahari merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan
sebagai produsen untuk berfotosintensis. Tidak semua spektrum sinar matahari
berguna unruk fotositensis, hanya spektrum merah, nila dan biru dibutuhkan
dalam fotodintensis.
Berpengaruh langsung pada perubahan
suhu.
- Sumber energi dalam proses fotosintesis.
- Sumber energi utama ekosistem.
- Menyebabkan terjadinya siklus air.
- Cahaya matahari menyebabkan terjadinya angin
- Sumber energi dalam proses fotosintesis.
- Sumber energi utama ekosistem.
- Menyebabkan terjadinya siklus air.
- Cahaya matahari menyebabkan terjadinya angin
6. daun kering atau
serasah
Serasah
merupakan salah satu komponen di dalam hutan yang juga dapat menyimpan karbon.
Serasah didefinisikan sebagai bahan organik mati yang berada di atas tanah
mineral. Kualitas serasah ditentukan dengan melihat morfologinya terutama yang
berasal dari daun yang gugur untuk mengasumsikan kecepatan dekomposisinya. serasah
adalah lapisan teratas dari permukaan tanah yang mungkin terdiri atas lapisan
tipis sisa tumbuhan. Tanaman memberikan masukan bahan organik melalui
daun-daun, cabang dan rantingnya yang gugur, dan juga melalui akar-akarnya yang
telah mati. Serasah yang jatuh di permukaan tanah dapat melindungi permukaan
tanah dari pukulan air hujan dan mengurangi penguapan, Serasah berfungsi
sebagai penyimpanan air sementara secara berangsur akan melepaskan ke tanah
bersama dengan bahan organik berbentuk zarah yang larut, memperbaiki struktur
tanah, dan menaikkan kapasitas penyerapan. Tinggi rendahnya peranan serasah ini
ditentukan oleh kualitas bahan oraganik tersebut. Semakin rendah kualitas
bahan, semakin lama bahan tersebut dilapuk, sehingga terjadi akumulasi serasah
yang cukup tebal pada permukaan tanah hutan.
3
tahap proses dekomposisi serasah, yaitu:
1. Proses pelindian (leaching),
yaitu mekanisme hilangnya bahan-bahan yang terdapat pada serasah atau detritus
akibat curah hujan atau aliran air.
2. Penghawaan (weathering),
merupakan mekanisme pelapukan oleh faktor-faktor fisik seperti pengikisan oleh
angin atau pergerakan molekul air.
3. Aktivitas biologi
yang menghasilkan pecahanpecahan organik oleh makhluk hidup yang melakukan
dekomposisi
IX
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
-
Dalam suatu ekosistem pasti mencangkup
komponen biotik (komponen hidup) dan abiotik (komponen tak hidup). Dalam
praktikum adapun komponen biotik yang teramati adalah untuk tumbuhan: rumput teki,
tapak liman, lumut daun, tumbuhan mahoni, tanaman putri malu, Rumput A, Rumput
B, untuk hewan: semut kecil, semut besar hitam, serangga (jangkrik kecil),
nyamuk, lalat buah, cacing tanah. Adapaun komponen abiotiknya meliputi: batu,
kantong plastik, tanah, biji mahoni, sinar matahari
-
Pada komponen abiotik didapatkan
berbagai komponen berdasarkan hasil pengamatan yaitu batu, kantong plastik,
tanah, biji mahoni, sinar matahari jika dipresentasikan menjadi 31,56%. Pada
komponen biotik berupa hewan, kelompok yang ada di dalamnya adalah semut kecil,
semut besar hitam, serangga (jangkrik kecil), nyamuk, lalat buah, cacing tanah
30,27%.Sedangkan pada komponen biotik yang berupa tumbuhan ,dapat diketahui
kelompo nya yaitu rumput teki, tapak liman, lumut daun, tumbuhan mahoni,
tanaman putri malu, Rumput A, Rumput B, sehingga diperoleh prosentasi sebesar
34,5%. Berdasarkan hal ini berarti bahwa yang memiliki prosentase paling besar
adalah tumbuhan karena tumbuhan merupakan produsen.
-
Dari berbagai komponen yang ada tersebut,
terlihat adanya hubungan timbal balik antar komponen misalnya tanah yang subur
karena humus oleh dedaunan busuk bisa memicu tumbuhnya banyak rumput teki
maupun rumput-rumput lainnya. Hubungan timbal balik tersebut dilakukan
organisme terhadap lingkungannya.
7.2 Saran
Dalam
menentukan daerah pengamatan, sebaiknya tiap kelompok harus diberi jarak yang
cukup jauh antara kelompok satu dengan kelompok lain agar komponen-komponen
biotik maupun abiotik yang diamati lebih bervariasi antara satu kelompok dengan
kelompok lain,
DAFTAR PUSTAKA
Ewusie ,
J.1990.Ekologi Tropika.ITB.Bandung:Bandung.
Kimball,W.1999.Biologi
Umum Jilid 3.Erlangga:Jakarta.
Lakitan,B.
1994. Ekologi . Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Michael,P.1990.Ekologi Untuk Penyediaan Ladang dan
Laboratorium.Universitas Indonesia Press : Jakarta.
Ramli,
H.1989.Ekologi.DeptDiptBud:Jakarta.
post lebih banyak lagi,,,
BalasHapus